Pengobatan pengencangan wajah jadi kesukaan banyak wanita yang mau menunda timbulnya isyarat penuaan di kulit. Dengan pengobatan ini, permasalahan semacam kerut serta kekenduran kulit bisa ditangani. Pengobatan ini dicoba dengan sebagian tata cara, salah satu yang terkenal yakni memakai energi based device ataupun fitur estetika kedokteran berplatform tenaga. Misalnya, fitur dengan tenaga laser, gelombang radio gelombang, serta ultrasound.
Bersamaan dengan perkembangan teknologi, fitur itu pula terus menjadi mutahir. Terbaru, teknologi artificial intelligence( AI) dipakai buat tingkatkan keahlian serta daya guna perlengkapan itu. Semacam apa pemakaian serta khasiatnya? Ayo ikuti uraian dokter ahli dermatologi, venereologi, serta estetika, dokter. Arini Widodo, Sp. DVE, selanjutnya ini.
Memicu Pembuatan Kolagen
Kolagen ialah semacam protein yang berperan membuat bentuk serta memuat jaringan kulit. Kolagen yang banyak hendak berikan bentuk kulit yang cepat, lembut, elastis, serta segar. Kolagen dibuat dengan cara natural di kulit kita, tetapi produksinya menyusut bersamaan bertambahnya umur.
“ Hingga, tidak tidak sering garis- garis lembut, kerut, serta kekenduran kulit mulai dikeluhkan di umur 40 tahun ke atas,” ucap dokter. Arini dalam kegiatan soft launching perlengkapan estetika kedokteran Exion, di Jakarta, sebagian durasi kemudian.
Oleh sebab itu, nyaris seluruh pemeliharaan pengencangan wajah yang ditawarkan klinik- klinik estetika mempunyai tujuan yang serupa, ialah memicu pembuatan kolagen terkini. Triknya, memakai panas yang diperoleh perlengkapan estetika. Panas itu sanggup mendobrak ke susunan dalam kulit( dermis).
“ Perlengkapan estetika kedokteran semacam Exion misalnya, memakai tenaga dari gelombang radio gelombang yang bisa menghangatkan susunan dalam kulit kita sampai temperatur 42°C. Situasi panas inilah yang memicu pembuatan kolagen terkini,” jelas dokter alumnus Harvard Medical School ini.
Butuh Dicoba Berulang
Pengobatan pengencangan wajah
Dokter Arini menarangkan, pengobatan dengan energi based device biasanya butuh dicoba sebagian kali. Beliau memeragakan pemakaian Exion. Hasil riset yang dicoba produsen Exion, BTL Aesthetics, membuktikan kalau 4 kali pemeliharaan dengan perlengkapan itu bisa tingkatkan 47% penciptaan kolagen serta 50% penciptaan elastin pada susunan dalam kulit. Seragam dengan kolagen, elastin pula protein yang berfungsi melindungi kulit biar fleksibel serta cepat.
“ Jadi, pemeliharaan dengan Exion hendaknya digarap sebesar 4 tahap dengan jarak klise satu pekan. Perihal ini bermaksud supaya hasil pemeliharaan betul- betul maksimal serta hasilnya long lasting. Tetapi, penderita senantiasa bisa merasakan koreksi pada wajah mereka pada pemeliharaan awal,” cakap dokter Arini.
AI Cermat Mengukur Takaran Energi
Pada peluang serupa, Country Manager BTL Aesthetics Indonesia, Jan Valacai, menarangkan, eksploitasi teknologi AI sudah menjalar aspek estetika. Exion sendiri dilengkapi dengan fitur AI buat membagikan hasil pemeliharaan wajah yang lebih terprediksi, nyaman, tanpa perih, serta tanpa downtime( durasi penyembuhan sehabis pengobatan).
“ Metode kegiatan AI pada Exion merupakan dengan mengetahui konduktivitas susunan dalam kulit( dermis) setelah itu AI hendak mengukur seberapa besar tenaga radio gelombang yang diperlukan susunan kulit itu. Jadi, AI bisa memastikan takaran tenaga yang pas serta cermat buat tiap situasi kulit penderita. Pemeliharaan jadi lebih efisien, nyaman, serta efisien,” pungkas Jan Valacai.
Viral ikn akan bangun mall => Slotbet200